02 Oktober 2008

Pengenalan Terhadap Bawahan

Seorang karyawan memasuki masa pensiun. Ia pamit kepada atasannya . Di akhir pembicaraan dengan sang atasan, ia berkata: “Pak, tolong kenali lebih dalam rekan-rekan kerjaku. Terima kasih untuk semua perhatian bapak kepada saya.”

Orang tua biasanya tidak memakai istilah yang ruwet untuk menyatakan pengalamannya. Di dalam kumpulan kata sederhana justru terkandung makna yang betapa dalam sebagai kristalisasi dari pelbagai peristiwa yang teralami. Makna suatu ungkapan memang tidak terutama diukur dengan sosok yang menyampaikan rangkaian kata. Namun ungkapan yang disampaikan oleh seorang yang sudah tua kiranya perlu didalami.

Kata-kata di atas dinyatakan oleh seorang yang hendak pensiun, seorang yang sudah mengalami pelbagai peristiwa hidup dan perjumpaan dengan pelbagai sosok manusia, baik rekan kerjanya maupun atasannya. Lalu apa maksud orang tua tadi meminta atasan untuk mengenal bawahannya? Ada beberapa kenyataan indah dan penting untuk dipetik sebagai buah dari pengenalan mendalam terhadap bawahan:
1. Tingginya intensitas kontrol menjadi kenyataan terberi.
2. Atasan akan memberikan tugas sesuai kompetensi bawahan.
3. Tercipta relasi personal disamping hubungan fungsional kerja antara atasan dan bawahan.
4. Penilaian atasan terhadap bawahan akan lebih obyektif.
5. Pelbagai bentuk “laporan” yang menyudutkan bawahan tidak diterima begitu saja sebagai kebenaran.
6. dst.

Dalam Keharuan Perpisahan,
Johnson Steffan. D.

Tidak ada komentar: