30 Agustus 2009

Diam

Mendengarkan suara manusia...
Mendengarkan kendaraan lewat...
Mendengarkan suara petasan...
Mendengarkan tiupan angin...
Mendengarkan kicau angsa...
Mendengarkan alam....
Mendengarkan Tuhan..
Hanya diam...

Dalam Keheningan,
Johnson Steffan. D.

14 Agustus 2009

Tim Kerja Menuju Sukses

Bayangkan struktur suatu perusahaan hanya terdiri dari accounting dan human resources saja. Kalau demikian yang terjadi maka tak layaklah kita menyebutnya perusahaan. Apalagi kalau struktur tersebut hanya suatu susunan di atas kertas tanpa manusianya. Yang disebut terakhir itu lebih konyol lagi. Suatu komunitas kerja dinamakan sebagai perusahaan manakala memiliki struktur yang memadai (pasti modal dll juga) disertai person-person yang menjalankannya.

Person-person yang dimaksud membentuk tim kerja untuk tujuan dan target yang seragam. Perusahaan tak sama dengan kerumunan atau kumpulan orang-orang yang se-hobi. Misalnya, kumpulan orang-orang yang hobinya memancing ikan bisa memiliki perbedaan tujuan dalam diri masing-masing individu. Namun dalam perusahaan, semua departemen/individu masuk dalam satu tim kerja dan mengambil bagian untuk tujuan perusahaan. Dengan tujuan atau target perusahaan berarti meredusir segala interese sesaat demi kepentingan inividu yang menafikan tujuan bisnis. Seseorang yang bergabung dengan perusahaan tertentu tidak membawa tujuan sendiri yang merugikan melainkan berpartisipasi dalam tujuan yang dikehendaki perusahaan, yakni kesuksesan yang dipertahankan dan dikembangkan.

Perusahaan sebagaimana tubuh manusia, manakala satu organ sakit maka pada saat yang sama bagian tubuh lain mengalami kesakitan dan saat itu pula aktivitas terganggu. Begitu halnya perusahaan, misalnya, manakala bagian marketing macet maka sukses tertunda untuk diraih. Ketika bagian produksi tak berjalan maka kesuksesan masih merupakan harapan. Namun, ketika semua bagian bersinergi untuk menggapai tujuan maka kesuksesan berada bersama perusahaan.

Pada waktu kesuksesan diraih dan dikembangkan pada saat yang sama individu juga menjadi manusia sukses. Mengapa? Sebab sukses yang diraih perusahaan merupakan wujud dari potensialitas individu menjadi aktualitas individu. Bisa saja terjadi bahwa potensi tetap tinggal di dalam diri karena tak ada horizon yang memungkinkan untuk menjadi aktualitas. Bisa pula terjadi bahwa potensi tetap hanya potensi karena tak ada niat dan pengaruh untuk menjadikannya sebagai aktualitas. Oleh sebab itu, sukses perusahaan juga hendak dilihat sebagai sukses individu yang berpartisipasi di dalamnya. Kita masih bisa menambahkan pelbagai aspek kesuksesan sebagai dampak dari sukses perusahaan/tim kerja tadi. Sukses tersebut bisa menjadi standar untuk lebih meningkatkan kesuksesan yang lebih besar.

Salam dan Hormat,
Johnson Steffan. D.