25 Juni 2008

Persaudaraan

Ketika saya masih SD, ada seorang perantau yang selalu diizinkan ibu saya untuk memakai ruang di lantai dua, di rumah kami. Ia berada di sana hanya beberapa saat lalu ia turun lagi. Saya bertanya kepada ibuku, “Ngapain dia di atas?" Kata ibuku, "Solat". Karena tak pernah mendengar kata itu (maklum di kampungku tak ada orang muslim), saya bertanya lagi kepada ibu, "Apa itu Solat?" Kata Ibuku, "Berdoa". Lalu ibuku menambahkan, "Terimalah dengan baik semua perantau karena suatu saat kamu akan menjadi perantau."

Belasan tahun kemudian, saya menjadi perantau dan banyak dibantu oleh orang muslim: saya bisa bekerja antara lain karena difasilitasi oleh seorang muslim, saya mendapat tempat tinggal karena seorang haji, saya menikah dibantu oleh seorang muslim (sahabatku), pekerjaan saya banyak didukung oleh orang muslim dan masih banyak kenyataan luar biasa lain.

Oh…. Indahnya rahmat persaudaraan……

dalam keheningan,
Johnson Steffan. D.

Tidak ada komentar: